Advertisements
Sumber: Mitra Bukalapak

Daging sapi menjadi salah satu bahan makanan yang sering dijadikan beranekaragam masakan yang enak dan lezat.

Namun, sayangya proses memasak daging sapi membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menghasilkan daging yang empuk.

Salah satu cara untuk membuat tektsur daging sapi menjadi empuk adalah menggunakan presto. Namun, bagaimana kalau tidak memiliki presto?

Tenang jangan khawatir karena dalam tulisan kali ini akan coba membahas tentang cara mengempukkan daging sapi tanpa presto sebagai berikut:

1. Tumbuk Daging

Sumber: Foodhacks – WonderHowTo

Salah satu cara yang paling sederhana yang bisa dilakukan untuk membuat tekstur daging sapi menjadi empuk tanpa presto adalah dengan menumbuk atau memukulnya menggunakan benda tumpul seperti palu atau rolling pin. 

Metode ini sangat cocok dilakukan untuk daging sapi yang akan ditumis atau digoreng, namun tidak disarankan untuk daging yang akang dipanggang. 

Pasalnya, proses penumbukan bisa membuat serat daging menjadi pecah. Oleh karena itu, daging yang akan ditumbuk sebaiknya dipotong terlebih dahulu dan sudah terpisah dari tulangnya. 

2. Teknik Slow Cooking

Sumber: True Bites Family Butcher

Cara mengempukkan daging sapi tanpa presto selanjutnya adalah dengan teknik slow cooking. Cara ini cukup mudah, anda hanya perlu memanfaatkan api kecil dan proses memasak yang pelan dan lama. 

Sejatinya daging terdiri dari serat yang panjang yang kemudian dibungkus dengan kolagen serta jaringan ikat. 

Jika kolagen dan jaringan ikat dimasak dengan api yang tinggi, maka akan membuat daging menyusut. Hal ini akan menjadikan tekstur daging yang dihasilkan menjadi keras. 

Teknik slow cooking dapat dilakukan untuk berbagai proses memasak, seperti mengasapi, memanggang, dan merebus. 

3. Gunakan Enzim Buah

Sumber: Youtube

Untuk melembutkan tekstur daging sapi anda bisa coba merendamnya dengan buah-buahan yang mengandung enzim protease. 

Enzim protease berfungsi untuk memecah protein menjadi peptide dan asam amino. Protease merupakan salah satu enzim pencernaan yang mampu memecah molekul seperti karbohidrat, lemak, dan protein menjadi molekul lebih kecil. 

Advertisements

Kiwi menjadi salah satu jenis buah yang bisa digunakan untuk mengempukkan daging sapi karena mengandung actinidin. 

Caranya pun sangatlah mudah, anda cukup rendam daging sapi di dalam kiwi yang sudah dihaluskan selama seminggu. 

Bukan hanya kiwi, buah nanas juga bisa digunakan untuk membuat empuk tekstur daging sapi. Hal ini dikarenakan nanas mengandung enzim bromelain yang mampu melunakkan daging. 

4. Teknik Merebus 5-30-7

Sumber: My Simple Tricks

Cara mengempukkan daging sapi tanpa presto lainnya yang bisa dicoba adalah dengan teknis merebus 5-3-7. Selain membuat daging menjadi lebih empuk, gas yang digunakan pun lebih sedikit. 

Caranya adalah, yang pertama siapkan panci yang telah diisi air. Lalu panaskan air sampai benar-benar mendidih lalu masukkan potongan daging yang ingin dimasak. 

Selanjutnya, rebus daging sapi selama 5 menit. Setelah 5 menit, matikan api kompor dan tutup rapat panci lalu biarkan selama setengah jam. Pada saat panci ditutup pastikan sudah benar-benar rapat dan jangan dibuka-buka hingga waktu 30 menit habis. 

Usai didiamkan selama 30 menit nyalakan kembali api kompor. Lanjutkan untuk merebus kembali selama 7 menit. Jika sudah selesai, cek tekstur daging sapi.

5. Remas dan Bungkus Daging Sapi Menggunakan Daun Pepaya

Sumber: cookpad.com

Selain enak dijadikan lalapan, ternyata daun pepaya juga bisa dimanfaatkan untuk melembutkan tekstur daging sapi. Hal ini dikarenakan getah pepaya mengandung zat yang mampu mengurai protein daging sapi sehingga bisa menjadi lebih empuk. 

Caranya pun sangatlah mudah, cukup remas-remas daging sapi bersama daun pepaya hingga keluar getahnya. Atau bisa juga menggunakan daun pepaya yang sudah diremas untuk membungkus daging. 

Lalu diamkan selama setengah jam sebelum daging direbus. Jangan terlalu lama karena getah daun pepaya bisa membuat daging sapi menjsi getir dan merusak citarasa masakan. 

Baca juga: 7 Makanan Khas dan Asalnya di Indonesia

Sumber: https://www.hariancewek.com/

Advertisements