Advertisements
Sumber: Travel Kompas

Banyak makanan tradisional yang ada di Nusa Tenggara Timur, salah satunya adalah  hidangan Tapa Kolo ini. Namun apakah Anda tahu apa itu Tapa Kolo, atau Anda belum pernah melihat ataupun mencobanya? Supaya tidak penasaran maka berikut ini ada beberapa fakta tentang Tapa Kolo makanan khas Nusa Tenggara Timur yang mungkin belum Anda ketahui : 

  1. Makanan Tradisional dari Pulau NTT
NTT Disebut Destinasi Wisata Wajib Dikunjungi di 2020 oleh Lonely Planet |  merdeka.com
Sumber: Merdeka

Nusa Tenggara Timur adalah sebuah provinsi di Indonesia yang meliputi bagian timur Kepulauan Nusa Tenggara. Provinsi ini memiliki ibu kota di Kota Kupang dan memiliki 22 kabupaten atau kota. Salah satu kabupatennya yaitu Kabupaten Manggarai Timur, Flores kerap kali mengolah hidangan Tapa Kalo ini.

  1. Arti dari Kata Tapa Kolo

“Tapa” berarti dipanggang dan “kolo” berarti nasi didalam bambu dalam bahasa daerah Manggarai, Flores Barat. Jadi artinya adalah memasak makanan di dalam bambu dengan cara dibakar. Bisa dibilang Tapa Kolo adalah nasi bakar  khas dari Pulau Nusa Tenggara Timur.

Baca juga: Ini Dia 6 Fakta Se’i Hidangan Khas NTT

  1. Cara Memasak Tapa Kolo
Tapa Kolo, Tradisi Unik Memasak Gunakan Bambu di Manggarai, Flores |  kumparan.com
Sumber: Kumparan

Masyarakat Nusa Tenggara Timur biasanya mengolah Tapa Kolo untuk disajikan dalam upacara adat. Beras yang digunakan untuk memasak Tapa Kolo pun dipanen melalui serangkaian ritual adat yang dilakukan oleh para tetua adat kampung. 

Cara membuat hidangan ini adalah beras merah atau disebut dengan ‘Dea Laka’ oleh masyarakat sekitar dibersihkan terlebih dahulu, lalu dimasukkan ke dalam bambu berukuran kecil.kurang lebih 30 cm. Lubang bambu kecil itu diberi alas dengan daun enau muda supaya nasi yang dimasak tidak menjadi kotor. Sesudah itu ditambahkan dengan air. 

Untuk variasi bisa memasukkan daging babi, daging ayam supaya terasa lebih enak lagi. Sedangkan untuk daging di masukan dalam batangan bambu lalu di panggang di sebut Ted”du. Tapa Kalo membutuhkan waktu satu jam sampai satu setengah jam untuk matang. 

Jika Tapa Kalo tanpa isian, maka hidangan ini dimakan dengan lauk pauk seperti daging babi, ayam dan banyak lagi lainnya. Buat Anda yang muslim, harus berhati-hati dan bertanya sebelum mengonsumsi Tapa Kalo. Apakah didalamnya terdapat isian daging babi yang haram untuk dimakan atau tidak.

Advertisements
  1. Dihidangkan Untuk Acara-Acara Khusus
Tapa Kolo, Makanan Khas Manggarai Timur Yang Unik Dan Memiliki Filosofi -  Rangkuman Berita Harian NTT Terkini - WARNANTT
Sumber: Warna NTT

Biasanya, warga lokal Manggarai Timur, Flores memasak nasi dengan bambu atau  masyarakat sekitar bilang Tapa Kolo pada acara syukuran tahunan atau “Penti” di Rumah Adat Gendang. Di kebun untuk memulai melakukan kegiatan tanam padi, juga di persawahan. Bahkan acara-acara besar yang ada dan diadakan di kampung-kampung.

Tapa Kolo juga biasa dimasak pada pembukaan ladang baru serta sebelum panen padi atau tanaman lainnya seperti jagung dan lainnya. Juga perisitiwa penting membangun rumah adat dan melangsungkan pertunangan secarah adat.

Makannya jarang kita menemukan Tapa Kalo, di warung-warung disana pun tidak ada menjual Tapa Kalo, tentunya karena makanan ini dihidangkan untuk acara-acara tertentu.

  1. Hidangan yang Dibuat Secara Turun-Menurun

Hidangan tradisional ini sudah dibuat secara turun-temurun. Biasanya hidangan ini ditemukan saat ada upacara adat saja. Masyarakat jaman dulu memilih teknik pengasapan supaya daging babi hutan atau rusa hasil buruan dapat lebih awet atau tahan lama menuju untuk dikonsumsi.

Jadi teknik pengasapan ini sebetulnya bukan hanya membuat bumbu meresap dan daging menjadi empuk, melainkan supaya lebih tahan lama juga.

Baca juga: Ini Dia 7 Makanan Khas dari Kupang NTT

Sumber: https://beritanakmuda.com/

Advertisements